Dalam sebuah sengketa gaji yang berlangsung selama tujuh tahun, TSL baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan: membayar sekitar 39 juta dolar AS setiap hari kepada CEO-nya, Elon Musk. Keputusan ini memicu diskusi dan kontroversi yang luas, di mana para kritikus menyebutnya sebagai gaji CEO tertinggi dalam sejarah. Namun, di balik ini adalah taruhan besar TSL untuk perkembangan masa depan.
TSL saat ini menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan pasar mobil listrik melambat, pesaing di China seperti BYD dengan cepat mengambil alih pangsa pasar, dan harga saham perusahaan turun 25% pada tahun 2025. Yang lebih penting, nilai pasar TSL yang hampir satu triliun dolar hampir sepenuhnya bergantung pada rencana transformasi ambisius - dari produsen mobil tradisional menjadi pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan dan robotik.
Dewan Direksi TSL yakin bahwa selama periode transformasi penting ini, Musk tidak tergantikan. Mereka berharap Musk dapat mewujudkan serangkaian visi revolusioner, termasuk membangun jaringan taksi tanpa pengemudi yang beroperasi 24 jam, mengembangkan robot humanoid yang dapat mengubah pasar tenaga kerja, serta meluncurkan teknologi mengemudi otomatis sepenuhnya yang dapat menjadikan setiap TSL sebagai alat yang menguntungkan.
Rencana kompensasi baru ini mencakup 96 juta saham TSL, dengan total nilai sekitar 29 miliar dolar. Meskipun angka ini mengejutkan, dewan direksi TSL percaya bahwa mengingat tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan, biaya ini sepadan.
Namun, keputusan ini juga menghadapi tantangan yang serius. Rencana gaji Elon Musk sebesar 56 miliar dolar AS sebelumnya telah ditolak dua kali oleh pengadilan Delaware, dengan hakim berpendapat bahwa gaji tersebut terlalu tinggi dan prosedur persetujuannya tidak tepat. Apakah skema gaji baru ini akan mendapatkan dukungan dari pemegang saham dan regulator, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.
Bagaimanapun, tindakan TSL ini menunjukkan kepercayaan yang luar biasa terhadap kemampuan kepemimpinan Musk, serta keyakinan yang kuat terhadap arah perkembangan masa depan perusahaan. Hasil dari taruhan besar ini tidak hanya akan mempengaruhi nasib TSL, tetapi juga dapat membentuk kembali lanskap industri teknologi dan otomotif secara keseluruhan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTRegretDiary
· 3jam yang lalu
Gaji Pak Ma naik lagi
Lihat AsliBalas0
RooftopVIP
· 08-09 12:43
Uang ini bahkan tidak secepat BYD.
Lihat AsliBalas0
CoffeeNFTrader
· 08-09 07:54
Ternyata harus melihat Bos Ma
Lihat AsliBalas0
pumpamentalist
· 08-09 07:53
Ya jelas saja ini untuk mentransfer uang ke diri sendiri.
Dalam sebuah sengketa gaji yang berlangsung selama tujuh tahun, TSL baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan: membayar sekitar 39 juta dolar AS setiap hari kepada CEO-nya, Elon Musk. Keputusan ini memicu diskusi dan kontroversi yang luas, di mana para kritikus menyebutnya sebagai gaji CEO tertinggi dalam sejarah. Namun, di balik ini adalah taruhan besar TSL untuk perkembangan masa depan.
TSL saat ini menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan pasar mobil listrik melambat, pesaing di China seperti BYD dengan cepat mengambil alih pangsa pasar, dan harga saham perusahaan turun 25% pada tahun 2025. Yang lebih penting, nilai pasar TSL yang hampir satu triliun dolar hampir sepenuhnya bergantung pada rencana transformasi ambisius - dari produsen mobil tradisional menjadi pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan dan robotik.
Dewan Direksi TSL yakin bahwa selama periode transformasi penting ini, Musk tidak tergantikan. Mereka berharap Musk dapat mewujudkan serangkaian visi revolusioner, termasuk membangun jaringan taksi tanpa pengemudi yang beroperasi 24 jam, mengembangkan robot humanoid yang dapat mengubah pasar tenaga kerja, serta meluncurkan teknologi mengemudi otomatis sepenuhnya yang dapat menjadikan setiap TSL sebagai alat yang menguntungkan.
Rencana kompensasi baru ini mencakup 96 juta saham TSL, dengan total nilai sekitar 29 miliar dolar. Meskipun angka ini mengejutkan, dewan direksi TSL percaya bahwa mengingat tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan, biaya ini sepadan.
Namun, keputusan ini juga menghadapi tantangan yang serius. Rencana gaji Elon Musk sebesar 56 miliar dolar AS sebelumnya telah ditolak dua kali oleh pengadilan Delaware, dengan hakim berpendapat bahwa gaji tersebut terlalu tinggi dan prosedur persetujuannya tidak tepat. Apakah skema gaji baru ini akan mendapatkan dukungan dari pemegang saham dan regulator, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.
Bagaimanapun, tindakan TSL ini menunjukkan kepercayaan yang luar biasa terhadap kemampuan kepemimpinan Musk, serta keyakinan yang kuat terhadap arah perkembangan masa depan perusahaan. Hasil dari taruhan besar ini tidak hanya akan mempengaruhi nasib TSL, tetapi juga dapat membentuk kembali lanskap industri teknologi dan otomotif secara keseluruhan.